Inilah Isi Materi Tausiah Isra dan Mi’raj dari Pimpinan Pondok Al Mujtama Al Islami

Pimpinan pondok Al Mujtama Al Islami Lampung memberikan ceramah atau tausiyah di hari peringatan Isra Mi’raj tahun 2025 atau 1446 Hijriyah. Beliau memberikan materi terkait perjalanan Rasulullah dalam berdakwah.

Para santri hingga ustadz dan ustadzah tampak hadir menyimak dan memperhatikan isi materi sebaik mungkin. Santriwati yang hadir membawa buku, untuk mencatat poin penting dari tausiyah tersebut.

Isi Materi Tausiyah Isra Mi’raj Pimpinan Pondok

Prof. Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA merupakan pimpinan pondok Al Mujtama’ Al Islami, beliau menyampaikan tausiahnya dalam memperingati hari isra dan mi’raj. Dalam tausiyahnya tersebut beliau memberikan penjelasan tentang hikmah Isra dan Mi’raj;

Hikmah yang pertama bahwa berdakwah itu membutuhkan proses Rasulullah berdakwah di Mekkah selama 10 tahun dan di Madinah selama 13 tahun. Artinya meski Rasulullah merupakan seorang manusia pilihan sebagai Rasul dan bisa berdoa meminta kepada Allah untuk membolak-balikan hati manusia yang ingkar agar beriman.

Allah bisa mengabulkannya dalam sekejap mata, tapi Nabi Muhammad tidak melakukannya dan memilih untuk berproses. Membuat sebagian umat nabi merasa frustasi karena proses dakwah agama islam membutuhkan waktu yang lama.

Rasulullah melakukan hal tersebut agar nantinya menjadi udwah atau contoh bagi umat muslim. Bahwa dakwah itu tidaklah mudah, membutuhkan proses, membutuhkan kesabaran dan keikhlasan.

Selain itu, beliau juga menjelaskan hikmah kedua dari peristiwa ini agar kita lebih bersyukur. Sebab dalam perjalanan Isra Mi’raj ini Allah memperlihatkan kebesarannya, hidup di dunia ini adalah proses dan setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya.

Selama Rasul berdakwah, membutuhkan pendukung atau backup dan orang tersebut adalah istrinya yang pertama yakni ibunda Khadijah RA. Dari hal tersebut dapat disimpulkan, bahwa dalam berdakwah kita membutuhkan orang terdekat untuk mendukung dakwah seperti istri.

Baru setelah itu dukungan dari saudara dan kerabat-kerabat terdekat lainnya. Dalam perjalanan dakwahnya rasul selain dari sang istri, Rasul juga mendapatkan dukungan dari Abu Bakar, Utsman, Ali, hingga Umar sebagai garda terdepan yang membela agama islam.

Dalam penjelasan tausiyah kali ini juga, pimpinan pondok menjelaskan posisi Rasul sebagai manusia biasa. Utusan Allah juga bisa merasa sedih dan terpukul ketika istrinya meninggal dunia.

Pelajaran Berharga dibalik Peringatan Isra Mi’raj

Dengan adanya acara peringatan hari Isra Mi’raj-nya Rasulullah mampu memberikan gambaran kepada kita bagaimana perjuangan dakwahnya yang luar biasa. Tidak mudah menjalankan dakwah sebab membutuhkan waktu hingga berpuluh-puluh tahun.

Manusia harus bisa lebih bersyukur dan tabah menjalani kehidupan dunia dengan berpegang teguh pada keimanan. Harus bisa berperilaku baik, taat, sebagaimana seorang hamba seharusnya.

Apapun yang manusia lakukan di dunia akan mendapatkan balasannya di akhirat meski kebaikan atau kejahatan sekecil apapun. Perjalanan Rasul yang luar biasa ini, juga mengajarkan pada manusia agar lebih sabar dan ikhlas dalam melakukan perbuatan.

Selain itu, Isra Mi’raj ini menunjukan betapa Allah sangat menyayangi dan mencintai Rasulullah sehingga memberikan hadiah istimewa ini. Memperlihatkan kebesarannya kepada Nabi Muhammad.

Dengan memperingatinya setiap tahun, bisa menumbuhkan rasa kecintaan kepada Rasulullah dan menambah keimanan kita kepada Allah. Mengenang kembali bagaimana masa-masa sulit Rasulullah yang telah memperjuangkan agama islam di muka bumi ini.

Untuk menunjukan kecintaan kita kepada Rasulullah sudah seharusnya kita banyak-banyak bersholawat untuknya. Memperingati hari tersebut juga seharusnya mampu meningkatkan keimanan dan mengobarkan semangat kita dalam beribadah.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top